DILARANG KERAS!
MENGCOPY, REWRITE, TANDA SEIZIN AUTHOR!!
Inspirate by : I'm Going Crazy of SE7EN
Malam yang indah, seorang yeoja duduk di sudut balkon apartemennya sambil mengapit kedua kakinya dengan tatapan kosong kearah langit, tiupan angin malam menerpa wajah dan memainkan tiap helai rambut, tapi ia tidak peduli, ia tetap memandang langit dengan tatapan kosong.
drrrt, drrrrttt, drrrtt~
Getar ponsel membuyarkan lamunannya, ia segera meraih ponsel yang ada didekatnya, setelah melihat nama penelpon beberapa saat kemudian yeoja tersebut mengangkat panggilan tersebut.
“yoboseyo” ujarnya datar.
“hyuna-ya, liat channel xxx sekarang. PPali hyun-ah ppali!!”ujar suara diseberang tak sabar.
“waeyo, hyun-ah?”ujarnya masih datar, namun segera keruang tengah dan segera menghidupkan televisi dan menggantinya dengan channel yang diperintahkan si penelpon tersebut.
“just see it!”ujar penelpon seakan ingin membuat yeoja tersebut penasaran.
Tuuuuuuut, nada dari seberang menandakan sang penelpon telah mematikan teleonnya. Yeoja tersebut menghela nafas dan memperhatikan televisinya. Nampak seorang namja yang dikawal oleh bebarapa orang disampingnya berjalan kearah meja yang sepertinya sudah disiapkan sebelumnya. Yeoja terbelalak melihat namja tersebut, ia mengenal namja tersebut, tidak, bahkan ia sangat mengenalnya. Ia memperhatikan setiap kalimat, ah bukan, setia kata yang keluar dari mulut namja tersebut.
“………dan mengenai berita yang tersebar melalui media belakangan ini, memang benar, saya dan Lee Hyuna-sshi memang dekat, dan…..”
Namja itu menggantung kata-katanya, terlihat ia menghela nafas sejenak, kemudian kembali melihat kearah kamera. Yeoja tersebut terlihat semakin tengang, matanya tak berkedip memperhatikan siaran televisi yang disiarkan secara live tersebut.
“….dan semua kabar yang tersebar itu adalah benar, kami memang telah menjalin hubungan…kami memang telah berpacaran selama 2 tahun belakangan ini. Kami memang sengaja merahasiakan hal ini selama ini. Dan saya meminta maaf kepada semua penggemar atas ketidaknyamanan berita ini, dan saya berharap kalian semua dapat mendukung hubungan kami. Hmmm. Aku, aku mencintainya, aku benar-benar mencintainya”
Bulir air mata mengalir dipipi mulus yeoja tersebut, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar tak menyangka namja tersebut akan berkata seperti itu. Airmatanya mengalir semakin deras, ia tidak dapat mendeskripsikan perasaannya saat ini, yang jelas ia merasa senang dengan pengakuan namja tersebut.
“dan untuk Hyuna-sshi yang mungkin menonton acara ini, hmmmmm, Hyuna-ya, ah anni, chagi-yah, mianhae, selama ini aku sudah menyakitimu, aku tidak mengerti dirimu, aku tidak tau apa maumu, mianhae. Mianhae karena aku telah egois, dan tidak mempedulikan perasaanmu, mianhae, jeongmal mianhandago, dan gumawo selama ini sudah mengerti aku, gumawo untuk telah bersamaku, gomapdago. Mohon tetaplah bersamaku, coz without you, I’m nothing. Saranghae, jeongmal saranghayo. Errrr, Gamsahamnida”
Namja itu berdiri kemudian membukuk hormat dan berjalan menuju pintu keluar diikuti oleh bebarapa pengawal serta para pencari berita yang seolah ingin menyerangnya dengan beribu pertanyaan. Namja tersebut segera ‘diselamatkan’ oleh para pengawalnya dan kemudian hilang. Tangis yeoja itu semakin kencang, ia tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menangis.
“nado saranghae”ujarnya sangat pelan.
XXX
_Flashback_
Siwon memejamkan matanya, sementara beberapa orang sibuk merapikan bajunya, menambah sedikit bedak dimukanya dan mengatur rambutnya. Drrrrrt, drrrrtt. Ia membuka matanya dan mengambil ponsel dari sakunya, melihatnya sebentar, kemudian membaca pesan yang masuk dengan cepat dan segera menaruhnya lagi ke dalam kantong, tanpa membalas pesan tersebut.
Drrrrrrt, drrrrtt, drrrrt, ponselnya kembali bergetar, ia kembali mengambil ponselnya. Kali ini sebuah telpon. Ia segera mengangkatnya begitu mengetahui siapa yang menelpon.
“yoboseyo”
“boe?”ujar suara dari seberang dengan nada manja.
“aku sedang sibuk hyun-ah, schedule ku banyak untuk hari ini”jawabnya.
“tapi siwon-ah..”kali ini dengan nada sedikit memelas.
“sudah ya, aku sibuk”ujarnya kemudian mematikan telponnya.
Sementara di tempat lain, seorang yeoja sibuk membaca script diatas sebuah van sambil terlihat sedang menelpon seseorang.
“yoboseoyo”suara dari seberang.
“boe?”ujar yeoja itu manja.
“aku sedang sibuk hyun-ah, schedule ku banyak untuk hari ini”
“tapi siwon-ah….”ujarnya kali ini dengan sedikit memelas.
“sudah ya, aku sibuk”ujar suara dari seberang. Kemudian terdengar bunyi tuuuuuut.
“yoboseyo, yoboseyo, yoboseo?”
Yeoja itu menatap layar ponselnya dengan tatapan sedih. Ia hampir menangis, namun ia menahan airmatanya agar tidak jatuh dan merusak make-upnya.
“Hyuna-yaaahh, sekarang ‘take’-mu, ppali”ujar seseorang berteriak.
“ne onnie, changkamanyo”ia mengatur nafasnyanya, kemudian memasang tampang seceria mungkin dan membuka pintu van dan keluar.
“ppali~”
“ne”ujarnya sambil mengikuti orang tersebut.
XXX
Hyuna melirik jam tangannya, ia mendengus kesal. Bukan hanya sekali ini, tapi sudah sering dan bahkan sangat sering terjadi seperti ini. Hyuna melirik keadaan sekitarnya, ia sedikit bergidik ngeri, bagaimana tidak, di malam seperti ini ia menunggu seseorang yang tidak tahu kapan akan datang dan hanya diterangi lampu jalan yang agak remang. Tapi hyuna tidak punya pilihan lain, jika bertemu di tempat umum akan diketahui para pencari berita yang tidak bertanggung jawab dan bagaimana kalau penggemar tahu?
Sebenarnya ia tidak terlalu memusingkan tentang karirnya yang akan hancur jika suatu saat hubungannya yang sembunyi-sembunyi itu diketahui penggemar, bahkan ia tidak peduli meskipun ia tidak menjadi artis lagi, atau bahkan mempunyai antifans sekalipun. Yang dikhawatikannya hanyalah karir orang dicintainya, hyuna tau bahwa kekasihnya ini baru saja ‘go internasional’, jika dia tertangkap mempunyai kekasih maka kemungkinan terburukya adalah ditinggalkan fans dan mempunyai banyak antifans, dan karir yang dirintisnya dengan susah payah akan hancur begitu saja.
Bukan munafik, sebenarnya hyuna ingin memilikinya seutuhnya, ia ingin semua waktu yang dimiliki kekasihnya hanya diluangkan khusus untuknya. Ia sudah sangat lelah dengan hubungan seperti ini, ia lelah jika hanya untuk bertemu kekasihnya saja harus sembunyi-sembunyi seperti ini. tapi hyuna sadar bahwa ia dan kekasihnya adalah public figure yang tidak mungkin melakukan apa saja yang ia mau didepan semua orang.
Hyuna kembali melirik jam tangannya, pukul 11.28 KST. Sudah satu jam berlalu. Mulai muncul pikiran-pikiran aneh di otak hyuna, bagaimana kalau seandainya dia tidak datang? Bagaimana kalau dia kenapa-napa di jalan? Ah, tidak, dia akan baik-baik saja, pikir hyuna. Dan yang mengerikan adalah, bagaimana jika ada orang yang mabuk yang lewat sini?
Tap, tap, suara langkah kaki terdengar jelas. Hyuna segera menoleh kearah suara berasal, takut kalau-kalau apa yang ia takutkan terjadi. Tapi setelah tau siapa yang datang ia kembali mebuang mukanya. Seseorang berjalan mendekati hyuna dengan nafas yang tak beraturan, seperti habis berlari.
“kau telat!”ujar hyuna sedikit ketus setelah orang itu sampai dihadapannya.
“hah! schedule ku sangat padat”
“tapi aku menunggumu sudah sangat lama”
“kau sudah tau kan schedule ku sangat padat belakangan ini”
“aku tau tapi setidaknya ka menel…”
“ah, sudahlah, aku minum sedikit tadi”
“dengan siapa?”
“hyung”
“hyung? Dengan managermu?”
“ne, aku sudah janji mentraktirnya”
“huh, good, lalu janji kita tidak ada apa-apanya?”
XXX
Hyuna kembali meneguk cappuchino lattenya, sesekali ia memperhatikan namja yang makan dengan lahap di hadapannya. Hari ini adalah hari special mereka, tapi sepertinya namja tersebut seperti lebih ‘mementingkan’ makanannya daripada Hyuna. ‘apa dia lupa hari ini?’ ‘ah, dia boleh melupakan hari valentine, tapi tidak untuk hari ini’ bathin hyuna. Dia terlihat sedikit agak kesal, tetapi berusaha menyembunyikan kekesalannya. Mereka sudah setengah jam disini hanya dalam keadaan diam. Dalam hati hyuna berharap kalau ini hanya upaya kekasihnya untuk mengerjainya dan memberikan surprise pada hari ini, meski ia tau kenyataannya tidak seperti itu.
“ apa begitu enak?”Tanya Hyuna dengan suara yang di buat seceria mungkin.
“hmmmmm…”namja itu masih konsentrasi dengan makanannya.
“siwon-ah, apa kau tau ini hari apa?”
“kamis kan?”jawab namja itu seadanya.
“tebak, apa yang special dihari ini”
“molla~”
“ini, hari ini anniversary kita yang kedua”
“ha???”
“geuresso, mogoh”ujar hyuna ketus.
XXX
Hyuna tersenyum senang, dia berjalan disamping kekasihnya. Malam sudah begitu larut, dan cuaca sedikit tidak baik, sehingga para penduduk kota seoul malas untuk keluar rumah dan jalanan kota seoul terlihat sepi. Suasana seperti ini sangat bagus menurut hyuna, meskipun dingin dan sedikit gerimis, setidaknya pada saat ini dia bisa berjalan dengan bebas bersama kekasihnya.
Hyuna melingkarkan tangannya di tangan Siwon yang sedang memengang payung dengan pura-pura melihat kelangit, seolah-olah hal itu adalah reflex. Siwon tersenyum tipis melihat tangan hyuna yang sekarang sudah melingkar di tangannya. Untuk beberapa saat mereka menikmati keadaan tersebut.
Siwon melihat beberapa orang berjalan mendekati mereka dari arah berlawan. Ia sedikit cemas karena mereka berdua tidak sedang menyamar saat ini. Perlahan siwon melepaskan tangan hyuna dari tanganya, dan membuang muka agar orang-orang tersebut tidak melihat wajahnya. Hyuna yang kaget mendapat perlakuan tersebut diam dan menatap siwon dengan tatapan kesal. Siwon menyadari hyuna tidak berjalan disampingnya, ia pun menoleh kebelakang untuk melihat hyuna. Sedangkan hyuna dengan wajah kesal menatap kearahnya.
XXX
Hyuna berkonsentrasi menyetir sambil sesekali melirik namja yang berada disebelahnya yang bersikap tak acuh dengan memakai earphone ditelinganya, dan berpura-pura tidur. ‘huh, haruskah aku yang menyetir? Bukan kah dia namjannya?’bathin hyuna kesal. Jujur saja, ia sudah lelah dengan semua ini. Ia lelah tidak mendapatkan perhatian dari kekasihnya sendiri, dia lelah selalu diacuhkan kekasihnya, ia lelah selalu bersembunyi seperti ini, ia lelah dengan hubungan ini, benar-benar sudah lelah. Tapi ia tetap bertahan demi namja itu, dia benar-benar mencintainya.
“siwon-ah hari ini kita kemana?”namja tersebut masih diam dan tak acuh.
“ya!”
“siwon-ah?”hyuna mulai gerah dan menanggalkan earphone namja tersebut, ketara sekali wajah kesal namja tersebut saat hyuna menanggalkan earphonenya.
“kita kemana kataku”
“ah, mollasso, terserah kau saja aku lelah”
“haruskah selalu aku yang menentukan? Ya! kau namjanya, tentukanlah kita kemana”
“molla”
“molla? Bisa kah kau tidak berkata molla?”
“terserahlah, aku lelah”
“lelah????”
Hyuna mulai kesal, ia menghempaskan nafasnya dan menggigit bibirnya berusaha menahan amarahnya.
“Ya! kau pikir schedule mu saja yang padat, schedule ku juga padat. Aku juga lelah.”
“lalu mengapa memaksaku pergi?”
“MEMAKSA???”nada hyuna mulai meninggi, ia benar-benar kesal dan marah.
Hyuna menambah laju kecepatan mobilnya, diliriknya namja disebelahnya yang sekarang tertidur pulas, hyuna makin kesal, ia sudah tidak bisa meredam amarahnya sekarang. Kemudian ia melihat tumpukan kardus sampah yang berada di tepi jalan yang belum sempat diambil petugas kebersihan, tanpa berpikir panjang hyuna segera menabrakan mobilnya ketumpukan sampah tersebut dan menimbulkan dentuman yang sangat keras sehingga menyebabkan namja itu terbangun. Namja itu terlihat sangat kesal, tetapi hyuna terlihat lebih kesal lagi. Hyuna segera meraih tasnya, dan keluar dari mobil itu, begitupula dengan namja tersebut.
“ya! Neo micheosso????”ujar namja itu setengah berteriak sambil mengejar hyuna. Hyuna membalikkan badannya menghadap ke namja tersebut.
“gurae, micheotta!”ujar hyuna ketus. Dan kembali berjalan meninggalkan namja tersebut. Namja itu terlihat frustasi dan segera mengejar hyuna.
XXX
“ya! Kita bisa bicara baik-baik!”ujar siwon setelah berhasil menahan hyuna.
“heh? Baik-baik? Bicara denganmu membuatku kesal siwon-ah, aku rasa kita tidak perlu bicara lagi!”ujar hyuna ketus.
“sudahlah, aku pergi, kau tidak ingin kan penggemarmu melihat hal ini! jadi pulanglah!”hyuna melepaskan genggaman siwon secara paksa dan kembali meninggalkan siwon. Sementara siwon hanya dapat pasrah menatap kepergian hyuna.
XXX
Disebuah café di kota seoul.
“hyun-ah, kau yakin dengan keputusanmu ini? pikirkan lagi”ujar Younghyun yang kini berada dihadapannya.
“onnie, coba pikirkan lagi. Jika tidak kau akan menyesal, kau melepaskannya begitu saja?”sambung Ririn.
“nde, aku setuju dengan mereka”timpal Jieun.
Hyuna menatap ketiga sahabatnya bergantian. Ia menghela nafas sebentar.
“ya! guys, aku sudah memikirkan ini berkali-kali, selama ini hanya kalian yang tau hubungan kami, kalian tau kan aku mencintainya, bahkan sangat, tapi aku juga lelah jika harus menyamar untuk menemuinya, aku lelah jika menemuinya ditempat sepi, aku sudah benar-benar tidak tahan, aku lelah.”ujar hyuna pelan. Tersirat dari wajahnya kalau sebenarnya ia juga tidak ingin melakukannya. Tapi ia rasa keputusannya kali ini benar. Ia sudah sangat lelah.
“okay, arrasso, kami mendukung semua keputusanmu onn”ujar Jieun diikuti anggukan Younghyun dan Ririn.
“gomapta”ujarnya sambil memalingkan pandangannya kearah luar café tersebut. Kemudian ia kembali menghela nafas.
XXX
Hyuna melangkahkan kakinya keluar dari gedung yang belum selesai di bangun itu, tetapi seseorang menariknya kembali ke dalam, ia berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman orang itu.
“YA! Kau tidak bisa seperti itu, pikirkan juga perasaanku!”ujarnya.
“PERASAAN???? Lalu bagaimana dengan perasaanku? Apa kau pernah memikirkannya? Kau tau aku lelah! Aku lelah karenamu! Aku lelah karea harus bersembunyi seperti ini!”
Siwon mendorong Hyuna ke tembok. Hyuna dapat melihat kemarahan yang tersirat dimata siwon. Hyuna menatap Siwon diam.
“YA! Kau tau, aku juga lelah bersembunyi seperti ini, tapi jika tidak seperti ini penggemar diluar sana akan membencimu, mereka akan menjadi anti-mu. Dan juga, kau tau impianku selama ini. Aku sedikit lagi bisa meraihnya. Itu obsesiku, dan kau tau itu!!!”bentak Siwon. Hyuna tidak bisa menahan airmatanya, airmatanya keluar begitu saja seiring dengan bentakan Siwon. Hyuna menatap Siwon dengan tatapan kosong.
Klik, seberkas cahaya menerpa mereka. Siwon yang seketika sadar langung menarik Hyuna masuk dan mencoba mencari tempat persembunyian di dalam gedung tersebut.
XXX
_Flashback End_
Siwon berhenti sebentar di sebuah toko bunga yang dilihatnya dijalan sebelum benar-benar menemui hyuna di apartemennya. Ia memasang topi dan kacamata hitam sebagai alat penyamaran dan berharap sang penjaga toko tidak menyadari bahwa itu adalah dia. Karena memang sangat sulit bagi seorang artis sepertinya berada didepan umum secara tiba-tiba seperti ini.
“annyeonghaseyo”sapa seorang namja yang bekerja sebagai pramuniaga ditoko tersebut saat siwon memasuki toko itu.
“annyeong”
“ada yang bisa saya bantu”ujar pramuniaga itu mengikuti siwon yang berjalan kearah bunga mawar. Sang pramuniaga dengan cekatan menjelaskan arti dan mana yang terkandung dalam masing-masing warna bunga mawar dan arti dibalik jumlah yang yang diberikan. Siwon tersenyum sekilas.
“kalau begitu berikan 4 ikat mawar putih dan 4 ikat mawar kuning.”ujar siwon.
“ne”dengan cekatan pramuniaga tersebut merangkai pesanan siwon, agar terlihat lebih cantik. Tiba-tiba terlintas sebuah ide diotak siwon. Ia tersenyum dan melirik kearah pramuniaga.
“chogiyo ….”
“ne” ujar si pramuniaga yang kembali melihat siwon ditengah-tengah pekerjaannya.
Siwon mengisyaratkan agar pramuniaga itu mendekatkan telinganya kearah siwon. Siwon membisikkan sesuatu ketelinga pramuniaga tersebut. Pramuniaga tersebut sedikit kaget tapi akhirnya mengangguk mengerti.
XXX
Ting tong~
Bunyi bel memecah kesunyian diapartemen mewah di sebuah distrik di kawasan seoul. Hyuna terbangun, televisi masih hidup. Ia lupa mematikannya semalam dan tertidur diatas sofa karena lelah menangis. Hyuna melihat kearah jam dinding, jam 09.37 KST. Ia mendengus sedikit kemudian meregangkan otot-ototnya dan memukul-mukul bahunya pelan.
Ting tong~
Bunyi bel itu terdengar lagi.
“ne, changkamanyo~”ujarnya sedikit berteriak. Dengan malas-malasan Hyuna beranjak menuju pintu depan, sebelumnya ia melihat siapa yang datang dari monitor yang ada didekat pintu. Pengantar bunga? Siapa yang memberinya bunga? Bahkan siwon jarang memberinya bunga. Ah, mungkin saja dari fans. Ia membuka pintu dengan malas. 11 tangkai bunga mawar merah sudah ada hadapannya ketika ia membuka pintu. Ia menerima bunga itu, dan kemudian menutup pintu. Tidak ada nama pengirimnya. ‘apa ini stalker?’ bathin hyuna. Ia bergidik ngeri.
Ting tong~
Bunyi bel terdengar lagi. Hyuna melirik kearah monitor. ‘pengantar bunga lagi?’. Kemudian ia membukakan pintu. Kali ini 11 tangkai bunga mawar putih, ia menerima bunga itu dan ia kembali menerimanya. Lagi-lagi tidak ada pengirimnya.
Ting tong~
Bel kembali berbunyi saat ia memasuki ruang tengah dengan dua buket bunga itu. Ia meletakkan bunga itu diatas sofa dan kembali untuk membuka pintu. Kali ini 8 tangkai bunga mawar kuning dan putih. Kali ini pengantar bunga itu tetap berdiri di hadapan Hyuna saat ia akan menutup pintu apartemennya. Ia bingung. Kemudian namja itu mengeluarkan apel merah dari sakunya, dan memberikannya pada Hyuna. Hyuna semakin bingung. Disaat Hyuna masih bingung seperti itu, namja itu malah bernyanyi.
“Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo”
Hyuna yang sekarang mengetahui siapa namja itu memalingkan mukanya.
“kau pikir aku akan memaafkanmu dengan apel ini?”ujarnya pelan, namun terukir senyum kecil dibibirnya.
“tidak suka bunganya?”ujar namja yang ternyata adalah siwon itu pelan. Hyuna hanya membalasnya dengan senyum tipis. Kemudian ia mengeluarkan sapu tangan merah dan menyulap setangkai mawar merah, dan memberkannya pada hyuna. Hyuna kembali tersenyum.
“lalu darimana kau belajar sulap?”
“donghae, dia mengajariku banyak hal”
“dia memang pria yang manis’”
“hey, bagaimana denganku?”
Hyuna hanya tersenyum menanggapi namja yang kini ada dihadapannya, dan berjalan menuju keruang tengah. Tapi kemudian ia kembali melirik ke arah siwon.
“kau tidak mau masuk?”tanya hyuna kemudian. Siwon tersenyum manis dan berjalan kearah hyuna berdiri.
“saranghae”ujar siwon pelan di telinga hyuna.
“nado”balas hyuna cepat.
Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah hyuna. Hyuna dengan cepat memejamkan matanya. Siwon tersenyum dan mebersihkan kotoran mata yang masih menepel disudut mata hyuna. Hyuna mebuka matanya.
“chagiya, kau baru bangun ya?”ujar namja itu sambil menahan tawanya.
Hyuna yang malu melempar bunga yang ada dipangkuannya ke dada siwon, dan kemudian berjalan ke ruang tengah. Ia malu dan sedikit kesal karena siwon telah merusak suasana.
“kau merusak suasana!”ujarnya sedikit berteriak.
Siwon hanya tertawa kecil sambil mengikuti hyuna ke ruang tengah.
XXX
Flowers
emotions
cantik
nature
anime
wonderful
car body design
lamborghini