Selasa, 15 November 2011

TRAX - BLIND


나에게 머릴 기대고 물끄러미 바라보아도 모르죠
Naege meoril gidaego mulkkeureomi baraboado moreujyo
Even if you lean your head against me and blankly look at me, you don't know

두 팔을 열어 보이면 시원하다 말하면서도 모르죠
Du pareul yeoreo boimyeon siwonhada malhamyeonseodo moreujyo
I spread my arms and say that it feels so cool but you still don't know

투명한 나이지만 네 앞에 서있잖아
Tumyeonghan naijiman ne ape seoitjanha
I am invisible but I am standing in front of you

네 눈은 날 너머 쳐다볼 뿐이야
Ne nuneun nal neomeo chyeodabol ppuniya
But your eyes look past me

단 한 번만 한 번만 날 찾아봐 제발
Dan han beonman han beonman nal chajabwa jebal
 Just once, just once, please look for me

흐느끼면 더욱 흐느낄수록
Heuneukkimyeon deouk heuneukkilsurok
The more you feel, the more you feel

투명해져만 가는데
Tumyeonghaejyeoman ganeunde
I become more and more invisible

죽을 만큼 간절한 내 기도의 끝에
Jugeul mankeum ganjeolhan nae gidoui kkeute
At the end of my desperate prayers

내 품에 가질 수 있게 오직 너만이 찾아준다면
Nae pume gajil su itge ojik neomani chajajundamyeon
If only you will find me so that I can have you in my arms


희뿌연 겨울 서리에 내 마음을 그려 보여도 모르죠
Huippuyeon gyeoul seorie nae maeumeul geuryeo boyeodo moreujyo
In the hazy winter frost, I try to draw my heart but you don't know

흩뿌린 빗방울 모아 눈물 대신 흘려 보아도 모르죠
Heutppurin bitbangul moa nunmul daesin heullyeo boado moreujyo
I gather the scattered raindrops and shed them instead of tears but you don't know

차가운 나이지만 널 향해 흐르잖아
Chagaun naijiman neol hyanghae heureujanha
I am cold but I am flowing toward you

네모난 날 항상 원망할 뿐이야
Nemonan nal hangsang wonmanghal ppuniya
I despise myself for being square

단 한 번만 한 번만 날 찾아봐 제발
Dan han beonman han beonman nal chajabwa jebal
 Just once, just once, please look for me

흐느끼면 더욱 흐느낄수록
Heuneukkimyeon deouk heuneukkilsurok
The more you feel, the more you feel

투명해져만 가는데
Tumyeonghaejyeoman ganeunde
I become more and more invisible

죽을 만큼 간절한 내 기도의 끝에
Jugeul mankeum ganjeolhan nae gidoui kkeute
At the end of my desperate prayers

내 품에 가질 수 있게 오직 너만이 찾아준다면
Nae pume gajil su itge ojik neomani chajajundamyeon 
If only you will find me so that I can have you in my arm

금이 가 베이고 내 심장이 다 깨지고
Geumi ga beigo nae simjangi da kkaejigo
My heart is cracked, cut and broken

거칠게 날이 선 끝에 Oh
Geochilge nari seon kkeute Oh
At the end of a rough day

조각조각 부서진 그땐 날 보게 될 텐데
Jogakjogak buseojin geuttaen nal boge doel tende
When I am broken into pieces, you would be able to see me

안보이니 이렇게 널 사랑하잖아
Anboini ireoke neol saranghajanha
You can't see so I love you like this

한구석에 남은 너의 지문도
Hanguseoge nameun neoui jimundo
Even your fingerprints in the corner

지독히 아로새긴 채
Jidokhi arosaegin chae
I strongly engrave them into me

죽을 만큼 까맣게 멍든 가슴속을
Jugeul mankeum kkamake meongdeun gaseumsogeul
My blackened and bruised heart

꺼내 다 보여줬는데
Kkeonae da boyeojwonneunde
I take it out and show it to you

그저 창 밖이 칠흑 같단 너
Geujeo chang bakki chilheuk gatdan neo
But you just say that looks pitch-black outside

안보이니 그저 창 밖이 칠흑 같단 너
Anboini geujeo chang bakki chilheuk gatdan neo
You can't see so you say that looks pitch-black outside

하염없이 그저 창 밖만 바라보는 너
Hayeomeobsi geujeo chang bakngman baraboneun neo
You just endlessly look outside the window

Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

Jumat, 20 Mei 2011

Saengil Chukkae, uri dongsaeng!

DO NOT RE-UPLOAD!
TANPA SEIJIN AUTHOR!
COPY-PASTE DIHARAMKAN!!!

sebenernya ini ff lamaaa~
hadiah ulangtahun buat dongsaengku  Park Ririn~
dan juga udah pernah di upload di note fb saya~
happy reading all~

--------
Ririn mendengus kesal sambil menatap layar ponselnya. Ingin rasanya ia membanting ponselnya saat itu juga, tapi tidak, ia menunggu telpon dari seseorang yang diyakininya akan pulang lebih awal malam ini. Ia masih menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk. 3 menit, 5 menit, 10 menit, tetapi ponsel itu tidak juga berdering. Keyakinannya sedikit surut, sekarang ia menimbang-nimbang apakah ia harus menelpon orang tersebut atau tidak. Jujur saja, ia sudah mulai tidak sabar.

Ia menekan angka 7 pada tuts keypad ponselnya, setelah panggilan cepat terhubung ia segera mendekatkan ponsel itu ketelingannya. Tuuuuuuuttt, tuuuuuuut, tidak ada jawaban, ia mencoba sekali lagi, tapi hasilnya sama tidak ada jawaban. Kemudian ia mencobanya sekali lagi, dan ….

“yoboseyo”ujar suara dari seberang.
“ahjummaaaa!”ujar Ririn setengah berteriak karena senang.
“waeyo rin-ah?”
“ahjumma, kau pulang jam berapa?”ujar ririn sambil melirik jam weker kuning yang ada di samping tempat tidurnya.
“molla rin-ah, sepertinya aku harus lembur malam ini”
“ahjumma, tidak bisakah pulang lebih awal malam ini? a-aku, sendiri”ujarnya dengan nada memelas.
“ji eun-ah, odie? Apa dia tidak dirumah bersamamu?”
“dia bilang jaga malam hari ini.”ririn diam seperti memikirkan sesuatu.
“ ah, pasti karena ada dokter Kim kibum. Kau tau, dia menyukai dokter Kim itu belakangan ini! dia pasti ingin mendekatinya! Aigoooo~ sebenarnya ia benar-benar akan bekerja, apa hanya ingin mendekati dokter itu sih? dasar perawat genit!”lanjut ririn dengan gaya bawelnya. Terdengar tawa kecil dari seberang.
“ahjumma, cepatlah pulang!”lanjutnya.
“mianhae rin-ah, sepertinya aku harus benar-benar lembur. Kau tau, direktur memaksaku untuk menyelesaikannya malam ini juga!”
“huft! Mengapa dia selalu menyiksamu seperti ini? bukankah kalian sudah bertunangan? Tidak kasihankah dia melihat tubuhmu yang mungil itu? Mengapa kau mau saja disiksa seperti itu ha? Aku bilang juga apa! Dia bukan lelaki yang baik dijadikan suami! Ya! Kusarankan kau cepat tinggalkan dia sebelum terlambat!”seseorang diseberang sana hanya terekeh pelan mendengar ocehan ririn.
“ya! Diluar dia memang tunanganku, tapi dikantor dia atasanku!”
“bagiku sama saja!”kembali terdengar tawa kecil dari ujung telpon.
“ya! Kenapa tidak menghubungi sungmin-mu saja?”
“aisshhh, aku sedang tidak mau mendengar namanya!”
“wae? Kalian bertengkar?”
“anniyo, dia hanya sedikit membuatku kesal”
“hahaha~ rin-ah, aku harus segera menutup telpon sekarang! dia sudah melirikku dari tadi! Kau tau, dia akan lebih ganas dari seekor singa jika sudah marah! Mianhae! Byee~”
Tuuuuttt~
“ya! Ahjumma!! Aishh~ jinja!”ririn menatap layar ponselnya, dan kemudian menghempaskan diri ke kasurnya yang empuk. Ia memandang langit-langit kamarnya yang didesign seperti langit yang penuh bintang seperti keinginannya.

‘huh, apa mereka lupa hari ini ulang tahunku?’ ‘mengapa tidak ada yang mau merayakannya denganku?’bathin ririn. Perlahan airmatanya mulai turun. Ia meraih teddy bear kuningnya kemudian mendekapnya erat, dan kemudian menangis pelan.

Selama 3 tahun belakangan Ririn memang tinggal dengan para sepupunya disebuah rumah mewah disebuah distrik di kota seoul. Dan setiap hari ulang tahunnya memang selalu dirayakan oleh para sepupunya itu. Mereka selalu berkumpul bersama, dan makan bersama. Jujur, ririn sangat merindukan hal itu. Tapi sekarang tidak begitu, para sepupunya sekarang sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Seperti Hyuna, yang dipaksa bekerja lembur oleh atasan yang merupakan tunangannya sendiri. Younghyun, yang sibuk syuting dijepang bersama pacarnya Cho Kyuhyun, untuk drama terbaru mereka. Dan Jieun yang baru saja diangkat menjadi perawat disebuah Rumah Sakit terkenal di kota Seoul. Ririn mencoba memahami kesibukan para sepupunya itu, tapi ia memang benar-benar merindukan saat-saat kebersamaan mereka yang memang hilang beberapa bulan belakangan ini. Airmata kembali jatuh membasahi pipi mulusnya.
^^^^

Disebuah café di kawasan Myeongdong.
“ya! Apa aku semenakutkan itu?”tanya seorang namja kepada seorang yeoja yang kini duduk dihadapannya. Sang yeoja melirik kearah namja yang merupakan tunangannya itu, dan kemudian memberikan senyum manis padanya.
“ kadang terlihat sedikit menakutkan”ujarnya setengah berbisik. Sang pemuda menggembungkan pipinya, menunjukan ekspresi tidak senang, tapi hal itu malah membuatnya terlihat sangat …. Kyeopta *author mimisan,,#plak,,balik kecerita*. Sang yeoja hanya tersenyum kecil melihat tingkah namja itu.

Drrrrttt,drrrrrrt,
Ponsel yeoja itu begetar. Yeoja itu segera meraih ponselnya dan melihat kelayar ponsel sebentar.
“nugu?”tanya namja itu.
“younghyun”jawab yeoja itu singkat dan segera mengakat panggilan tersebut. Dan kemudian sang yeoja sibuk berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Sedangkan sang namja hanya mendengus kesal dan mulai berkonsentrasi dengan ‘makanan’nya.
“yoboseyo?........waeyo hyun-ah?......ne,ne, aku sudah membelinya. Ye, ne sesuai pesanan, tenang saja……..apalagi?......mworago????masih di incheon?...mwo? jemput? ya! neo micheosso?? Kau kira incheon dan seoul bisa ditempuh dalam waktu 5 menit?......aigoooo~ dasar kau ini~......ye,ye, arraso~ gidariyeo~ ……ye,ye, aku akan cepat!”yeoja itu menutup telponnya.
“mau ku antar?”tawar sang namja.
“tidak usah, aku sendiri saja! Kau pasti sudah capek menemaniku berkeliling!”
“anni!! Aku akan antar!!”paksa namja itu. Sang yeoja hanya pasrah, karena ia tau tunangannya itu paling benci jika dibantah. Sang namja segera membayar makanan mereka dan segera menuju ke mobil dengan membawa beberapa belanjaan ditangannya, diikuti oleh yeoja itu.
^^^^
Incheon Airport, 10.10 KST.
Seorang yeoja melirik jam tangannya, ia mendengus sedikit sambil sesekali menarik topinya jika seseorang melewatinya dan memandangnya aneh dan curiga. Ia merogoh tasnya dan kemudian mengambil ponselnya. Ia menekan tuts keypad ponselnya, sehingga terbentuk sederetan angka layar ponsel setelah itu ia menekan keypad bewarna hijau kmudian mengarahkan ponsel itu ketelinganya.
“ya! odie?”ujarnya sambil berbisik setelah panggilan tersambung.
“ppali!”ujarnya sambil mengakhiri panggilan dan memasukkan onsel ke dalam tasnya lagi. Ia kembali menarik topinya kebawah sehingga wajahnya hanya terlihat sedikit saja.
Ia menaikan resleting jaketnya hingga menutupi leher dan dagunya sehingga wajahnya semakin tidak terekspos. Memang sulit baginya berada di bandara sebesar Incheon ini sendirian. Jika ketahuan, ia akan menjadi santapan hangat para pencari berita.
tap, tap, tap
Suara langkah kaki itu mendekat kearahnya. Ia melirik kearah orang itu dan mendengus kesal. Kemudian ia berdiri dan mendekat kearah orang itu
“ya! Mengapa lama sekali?”ujarnya pelan.
“kau pikir incheon dan seoul itu dekat? Itu pun sudah ngebut!”ujar orang itu tak kalah pelan.
“kau? mengebut? Oh yeah? Sejak kapan sepupuku ini bisa ngebut?”kekeh yeoja itu pelan.
“bukan aku, tapi dia!”ujarnya sambil menunjuk seorang namja yang baru datang.
“whooaa, kau mencari bala bantuan rupanya.”
“aish, ppali, kita harus sampai seoul sebelum tengah malam kan?”
“ne,ne, arraso~”ujar yeoja itu mengusap kepala sepupunya seperti memperlakukan anak kecil. Kemudian ia membungkuk sedikit kearah namja yang datang bersama sepupunya itu.
^^^^

Di sebuah Rumah Sakit di kota Seoul. Jieun yang memegang sebuah sebuah kotak yang dibungkus rapi dengan warna kuning dan berpita dengan warna senada. Ia berjalan kearah ruang kerja dokter Kim. Semua mata melirik kearahnya, beberapa perawat berbisik-bisik dibelakang Jieun sehingga membuat Jieun sedikit risih, tapi ia mencoba untuk tetap cuek. Ia merasa sedikit gugup begitu sampai didepan ruangan dokter Kim. Ia menghela nafas sebentar dan masuk ke ruangan dokter Kim.

“ch-chogiyo.. d-dokter”ujarnya gugup. Dokter Kim yang sedang memeriksa beberapa berkas tersebut segera menoleh kearah Jieun yan masih memegang berdiri di pintu.
“oh, kau, masuklah~”ujar dokter Kim seraya tersenyum kearah Jieun *author: jika ini nyata saya yakin dengan amat sangat Jieun pingsan saat itu juga #plak, balik ke cerita*
“duduklah”lanjut dokter itu.
“ne, ga-gamsahamnida dokter”ujarnya masih gugup.
“waeyo perawat Jung, ada yang bisa ku bantu?”sang dokter kembali memberikan killer smilenya. *author : si jieun memeleh, okeh, balik ke cerita*
“hmmmmm, sayaa …. hmmm”ujar Jieun takut-takut. Ia memegang kado itu erat-erat.
“tell me”ujar dokter muda itu ramah.
“sayaa…hmmmm,,,,dokter,,,sayaa…saya,,hmmmm, ah begini, dokter Kim, bo-bolehkah meminta izin pulang cepat hari ini?”akhirnya Jieun berhasil menyampaikan maksudnya kepada dokter Kim.
“wae perawat Jung? Apa ada masalah?”
“ah, anniya~ hanya saja hari ini merupakan hari special”
“special?”dokter itu mengerutkan keningnya.
“ne dokter”
“bolehkah aku tau?”
“ah, sebenarnya ini rahasia”bisik Jieun sambil menundukan wajahnya.
“gurae, arraso~ kau izinkan pulang cepat untuk hari ini”ujar dokter Kim
“jeongmal? Huaaa~ gumawo~”Jieun histeris, tapi detik kemudian ia sadar.
“ah, jeosonghamnida~ gumapsimnida dokter Kim”lanjutnya sambil membungkukan badan, dan beranjak kearah pintu. Sementara dokter Kim hanya tersenyum geli melihat tingkah Jieun.
“chankamanyo!”tahan dokter Kim sebelum Jieun membuka pintu ruangannya
“ne?”jieun kembali berbalik kearah dokter Kim.
“kado itu ……”
“oh, ini~ ini untuk … hmmm, seseorang”ujar jieun sambil tersenyum, ia sedikit membungkukan badan dan keluar dari ruangan dokter Kim.
“aku kira untukku”ujar dokter muda itu sambil tertawa pelan setelah Jieun meninggalkan ruangannya.
^^^^
11.05 KST
Jieun merapikan berkas-berkas yang berserakan dimeja resepsionist, kemudian berjalan ke ruang khusus perawat untuk mengambil tasnya. Ia melihat beberapa rekannya berbisik-bisik saat ia memasuki ruangan tersebut. Ia sedikit risih, namun berusaha untuk tetap tenang.
“jieun-sshi,”panggil salah satu diantara mereka.
“ne?”
“errrrrr,, apa benar kau ditolak dokter Kim?”ujarnya takut-takut.
“MWORAGO?! Aku ditolak dokter Kim?”Jieun membelalakan matanya kearah mereka. Heran.
“n-ne, ia tidak menerima kado darimu bukan?”
“kado????”Jieun berfikir sejenak. Kemudian tertawa.
“maksud kalian kado ini?”Jieun mengangkat sebuah kado yang baru saja ia ambil dari lockernya.
“ini, bukan untuk dokter Kim. Kalian pasti salah paham. Hahhahaha~”lanjutnya.
“ini untuk …….”
Drrrrrrttt,drrrrrrtt. Getar ponsel memutus kalimatnya.
“chankaman!”ujarnya lagi sambil menjawab panggilan tersebut.
“yoboseyo….. ah, ne!.....arrasso….aku akan segera keluar….ne nee, dasar ahjumma cerewet!”ujarnya di ujung panggilan tersebut.
“aku duluan ya~”ujarnya kepada 2 orang itu, kemudian dengan cepat berjalan menuju parkiran.
^^^^

Siwon memberhentikan mobilnya tepat disebuah rumah mewah di kawasan gangnam. Siwon melirik hyuna yang duduk disampingnya sambil tersenyum. Hyuna membalas dengan senyum yang tak kalah manisnya.

“gumawo”ujar hyuna pelan.
“ne”ujar siwon sambil bendekatkan wajahnya kearah hyuna.
“YA! Kalian tidak lupa ada kami disini kan!”ujar salah seorang yeoja lagi yang ada di jok belakang. Siwon kembali ke posisinya dengan sedikit mendengus kesal. Hyuna hanya tersenyum kecil melihat tingkah namja itu.
“kkaja”ujar hyuna kemudian sambil memembuka pintu. Diikuti oleh 2 orang yeoja yang ada di jok belakang mobil siwon.
“sampai besok chagi”ujar hyuna sebelum benar-benar keluar dari mobil siwon.
^^^^

Ddok~
Sebuah benda keras mengenai jendela kamar Ririn. Ririn terbangun dari tidurnya, dam melirik kea rah jendela.

Ddok~
Benda keras itu mengenai kaca jendelanya sekali lagi. Siapa yang melempar kaca jendelanya malam-malam begini? Ririn takut. Sekarang dipikirannya muncul hal-hal aneh.

Ddok~
Sekali lagi benda keras itu menghantam jendelanya. Ia melirik kearah jam weker kuningnya. 11.42 KST. Ini sudah hamper tengah malam.

Ddok~
Lagi-lagi jendelanya berbunyi. Ririn semakin takut. Tapi jujur ia juga penasaran. Dengan takut-takut ia berjalan kearah jendela.

Ddok~
Sekali lagi jendelanya dihempas benda keras. Nyalinya surut. Tetapi rasa penasaran semakin mengahntuinya. Dengan takut-takut akhirnya ia mebuka gorden kuning jendelanya dan ……
^^^^

Ia menangis begitu melihat Hyuna, Younghyun, dan Jieun kini berada di bawah kamarnya. Didepan mereka berjejer lilin-lilin yang membentuk tulisan saengil chukka jika dilihat langsung dari kamarnya. Tanpa pikir panjang Ririn sengera berlari untuk menemui mereka.
Ia mendapati ketiga sepupunya tertawa keras begitu ia sampai dibawah. Ia sedikit kesal tetapi juga sangat senang.
“sejak kapan kalian merencanakan ini??!”teriak Ririn kepada ketiga sepupunya itu.
“ya! Ayo tiup lilinnya dulu sebelum umurmu lewat sehari! Hahhahaha~ ”seru Younghyun sambil menyodorkan kue tart dengan 19 *umur korea* lilin diatasnya. Ririn tersenyum.
“ya! Ayo buat permohonan dulu!”ujar Hyuna begitu Ririn akan meniup lilinnya. Ririn kembali tersenyum, memejamkan mata sebentar dan kemudian meniup lilinnya.
“saengil chukkae!”ujar mereka berbarengan setelah semua lilin berhasil ‘dipadamkan’ Ririn.
“sekarang jawab aku! Sejak kapan kalian merencanakan ini? Ahjumma, kau tidak benar-benar lembur kan? Dan kau umma! Sejak kapan kau pulang ke korea? Kau juga! Kau bilang akan jaga malam Jieun-ah!”tuntut Ririn. Tetapi yang ditanya malah kembali tertawa.
“aissssshhh,, kalian membuatku kesal!”teriak Ririn sambil mencolek cream tartnya, mengancam jika mereka tidak member tahu maka akan kena cream itu.

Mereka kembali tertawa dan mencoba menghindar dari Ririn. Ririn mengejar mereka satu persatu sepupu-sepupunya itu. Malam ini, mereka menghabiskan waktu bersama seperti yang diinginkan Ririn. Ya, ia sangat bahagia malam ini.

-the end-

Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini



Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

Kamis, 24 Maret 2011

(rotten smile)

hei teman!
kau menyedihkan!!!
berhenti menjadi seperti ku!!
kau seperti hyemi follower!!

kau mengganggu!!!!!

(hyemi @ dH)
Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

Minggu, 20 Februari 2011

I'm Going Crazy [oneshoot]

DILARANG KERAS!
MENGCOPY, REWRITE, TANDA SEIZIN AUTHOR!!









Inspirate by : I'm Going Crazy of SE7EN

Malam yang indah, seorang yeoja duduk di sudut balkon apartemennya sambil mengapit kedua kakinya dengan tatapan kosong kearah langit, tiupan angin malam menerpa wajah dan memainkan tiap helai rambut, tapi ia tidak peduli, ia tetap memandang langit dengan tatapan kosong.
drrrt, drrrrttt, drrrtt~
Getar ponsel membuyarkan lamunannya, ia segera meraih ponsel yang ada didekatnya, setelah melihat nama penelpon beberapa saat kemudian yeoja tersebut mengangkat panggilan tersebut.
“yoboseyo” ujarnya datar.
“hyuna-ya, liat channel xxx sekarang. PPali hyun-ah ppali!!”ujar suara diseberang tak sabar.
“waeyo, hyun-ah?”ujarnya masih datar, namun segera keruang tengah dan segera menghidupkan televisi dan menggantinya dengan channel yang diperintahkan si penelpon tersebut.
“just see it!”ujar penelpon seakan ingin membuat yeoja tersebut penasaran.
Tuuuuuuut, nada dari seberang menandakan sang penelpon telah mematikan teleonnya. Yeoja tersebut menghela nafas dan memperhatikan televisinya. Nampak seorang namja yang dikawal oleh bebarapa orang disampingnya berjalan kearah meja yang sepertinya sudah disiapkan sebelumnya. Yeoja terbelalak melihat namja tersebut, ia mengenal namja tersebut, tidak, bahkan ia sangat mengenalnya. Ia memperhatikan setiap kalimat, ah bukan, setia kata yang keluar dari mulut namja tersebut.
“………dan mengenai berita yang tersebar melalui media belakangan ini, memang benar, saya dan Lee Hyuna-sshi memang dekat, dan…..”
Namja itu menggantung kata-katanya, terlihat ia menghela nafas sejenak, kemudian kembali melihat kearah kamera. Yeoja tersebut terlihat semakin tengang, matanya tak berkedip memperhatikan siaran televisi yang disiarkan secara live tersebut.
“….dan semua kabar yang tersebar itu adalah benar, kami memang telah menjalin hubungan…kami memang telah berpacaran selama 2 tahun belakangan ini. Kami memang sengaja merahasiakan hal ini selama ini. Dan saya meminta maaf kepada semua penggemar atas ketidaknyamanan berita ini, dan saya berharap kalian semua dapat mendukung hubungan kami. Hmmm.  Aku, aku mencintainya, aku benar-benar mencintainya”
Bulir air mata mengalir dipipi mulus yeoja tersebut, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar tak menyangka namja tersebut akan berkata seperti itu. Airmatanya mengalir semakin deras, ia tidak dapat mendeskripsikan perasaannya saat ini, yang jelas ia merasa senang dengan pengakuan namja tersebut.
“dan untuk Hyuna-sshi yang mungkin menonton acara ini, hmmmmm, Hyuna-ya, ah anni, chagi-yah, mianhae, selama ini aku sudah menyakitimu, aku tidak mengerti dirimu, aku tidak tau apa maumu, mianhae. Mianhae karena aku telah egois, dan tidak mempedulikan perasaanmu, mianhae, jeongmal mianhandago, dan gumawo selama ini sudah mengerti aku, gumawo untuk telah bersamaku, gomapdago. Mohon tetaplah bersamaku, coz without you, I’m nothing. Saranghae, jeongmal saranghayo. Errrr, Gamsahamnida”
Namja itu berdiri kemudian membukuk hormat dan berjalan menuju pintu keluar diikuti oleh bebarapa pengawal serta para pencari berita yang seolah ingin menyerangnya dengan beribu pertanyaan. Namja tersebut segera ‘diselamatkan’ oleh para pengawalnya dan kemudian hilang. Tangis yeoja itu semakin kencang, ia tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menangis.
“nado saranghae”ujarnya sangat pelan.
XXX

_Flashback_
Siwon memejamkan matanya, sementara beberapa orang sibuk merapikan bajunya, menambah sedikit bedak dimukanya dan mengatur rambutnya. Drrrrrt, drrrrtt. Ia membuka matanya dan mengambil ponsel dari sakunya, melihatnya sebentar, kemudian membaca pesan yang masuk dengan cepat dan segera menaruhnya lagi ke dalam kantong, tanpa membalas pesan tersebut.
Drrrrrrt, drrrrtt, drrrrt, ponselnya kembali bergetar, ia kembali mengambil ponselnya. Kali ini sebuah telpon. Ia segera mengangkatnya begitu mengetahui siapa yang menelpon.
“yoboseyo”
“boe?”ujar suara dari seberang dengan nada manja.
“aku sedang sibuk hyun-ah, schedule ku banyak untuk hari ini”jawabnya.
“tapi siwon-ah..”kali ini dengan nada sedikit memelas.
“sudah ya, aku sibuk”ujarnya kemudian mematikan telponnya.
Sementara di tempat lain, seorang yeoja sibuk membaca script diatas sebuah van sambil terlihat sedang menelpon seseorang.
“yoboseoyo”suara dari seberang.
“boe?”ujar yeoja itu manja.
“aku sedang sibuk hyun-ah, schedule ku banyak untuk hari ini”
“tapi siwon-ah….”ujarnya kali ini dengan sedikit memelas.
“sudah ya, aku sibuk”ujar suara dari seberang. Kemudian terdengar bunyi tuuuuuut.
“yoboseyo, yoboseyo, yoboseo?”
Yeoja itu menatap layar ponselnya dengan tatapan sedih. Ia hampir menangis, namun ia menahan airmatanya agar tidak jatuh dan merusak make-upnya.
“Hyuna-yaaahh, sekarang ‘take’-mu, ppali”ujar seseorang berteriak.
“ne onnie, changkamanyo”ia mengatur nafasnyanya, kemudian memasang tampang seceria mungkin dan membuka pintu van dan keluar.
“ppali~”
“ne”ujarnya sambil mengikuti orang tersebut.
XXX

Hyuna melirik jam tangannya, ia mendengus kesal. Bukan hanya sekali ini, tapi sudah sering dan bahkan sangat sering terjadi seperti ini. Hyuna melirik keadaan sekitarnya, ia sedikit bergidik ngeri, bagaimana tidak, di malam seperti ini ia menunggu seseorang yang tidak tahu kapan akan datang dan hanya diterangi lampu jalan yang agak remang. Tapi hyuna tidak punya pilihan lain, jika bertemu di tempat umum akan diketahui para pencari berita yang tidak bertanggung jawab dan bagaimana kalau penggemar tahu?
Sebenarnya ia tidak terlalu memusingkan tentang karirnya yang akan hancur jika suatu saat hubungannya yang sembunyi-sembunyi itu diketahui penggemar, bahkan ia tidak peduli meskipun ia tidak menjadi artis lagi, atau bahkan mempunyai antifans sekalipun. Yang dikhawatikannya hanyalah karir orang dicintainya, hyuna tau bahwa kekasihnya ini baru saja ‘go internasional’, jika dia tertangkap mempunyai kekasih maka kemungkinan terburukya adalah ditinggalkan fans dan mempunyai banyak antifans, dan karir yang dirintisnya dengan susah payah akan hancur begitu saja.
Bukan munafik, sebenarnya hyuna ingin memilikinya seutuhnya, ia ingin semua waktu yang dimiliki kekasihnya hanya diluangkan khusus untuknya. Ia sudah sangat lelah dengan hubungan seperti ini, ia lelah jika hanya untuk bertemu kekasihnya saja harus sembunyi-sembunyi seperti ini. tapi hyuna sadar bahwa ia dan kekasihnya adalah public figure yang tidak mungkin melakukan apa saja yang ia mau didepan semua orang.
Hyuna kembali melirik jam tangannya, pukul 11.28 KST. Sudah satu jam berlalu. Mulai muncul pikiran-pikiran aneh di otak hyuna, bagaimana kalau seandainya dia tidak datang? Bagaimana kalau dia kenapa-napa di jalan? Ah, tidak, dia akan baik-baik saja, pikir hyuna. Dan yang mengerikan adalah, bagaimana jika ada orang yang mabuk yang lewat sini?
Tap, tap, suara langkah kaki terdengar jelas. Hyuna segera menoleh kearah suara berasal, takut kalau-kalau apa yang ia takutkan terjadi. Tapi setelah tau siapa yang datang ia kembali mebuang mukanya. Seseorang berjalan mendekati hyuna dengan nafas yang tak beraturan, seperti habis berlari.
“kau telat!”ujar hyuna sedikit ketus setelah orang itu sampai dihadapannya.
“hah! schedule ku sangat padat”
“tapi aku menunggumu sudah sangat lama”
“kau sudah tau kan schedule ku sangat padat belakangan ini”
“aku tau tapi setidaknya ka menel…”
“ah, sudahlah, aku minum sedikit tadi”
“dengan siapa?”
“hyung”
“hyung? Dengan managermu?”
“ne, aku sudah janji mentraktirnya”
“huh, good, lalu janji kita tidak ada apa-apanya?”
XXX

Hyuna kembali meneguk cappuchino lattenya, sesekali ia memperhatikan namja yang makan dengan lahap di hadapannya. Hari ini adalah hari special mereka, tapi sepertinya namja tersebut seperti lebih ‘mementingkan’ makanannya daripada Hyuna. ‘apa dia lupa hari ini?’ ‘ah, dia boleh melupakan hari valentine, tapi tidak untuk hari ini’ bathin hyuna. Dia terlihat sedikit agak kesal, tetapi berusaha menyembunyikan kekesalannya. Mereka sudah setengah jam disini hanya dalam keadaan diam. Dalam hati hyuna berharap kalau ini hanya upaya kekasihnya untuk mengerjainya dan memberikan surprise pada hari ini, meski ia tau kenyataannya tidak seperti itu.
“ apa begitu enak?”Tanya Hyuna dengan suara yang di buat seceria mungkin.
“hmmmmm…”namja itu masih konsentrasi dengan makanannya.
“siwon-ah, apa kau tau ini hari apa?”
“kamis kan?”jawab namja itu seadanya.
“tebak, apa yang special dihari ini”
“molla~”
“ini, hari ini anniversary kita yang kedua”
“ha???”
“geuresso, mogoh”ujar hyuna ketus.
XXX

Hyuna tersenyum senang, dia berjalan disamping kekasihnya. Malam sudah begitu larut, dan cuaca sedikit tidak baik, sehingga para penduduk kota seoul malas untuk keluar rumah dan jalanan kota seoul terlihat sepi. Suasana  seperti ini sangat bagus menurut hyuna, meskipun dingin dan sedikit gerimis, setidaknya pada saat ini dia bisa berjalan dengan bebas bersama kekasihnya.
Hyuna melingkarkan tangannya di tangan Siwon yang sedang memengang payung dengan pura-pura melihat kelangit, seolah-olah hal itu adalah reflex. Siwon tersenyum tipis melihat tangan hyuna yang sekarang sudah melingkar di tangannya. Untuk beberapa saat mereka menikmati keadaan tersebut.
Siwon melihat beberapa orang berjalan mendekati mereka dari arah berlawan. Ia sedikit cemas karena mereka berdua tidak sedang menyamar saat ini. Perlahan siwon melepaskan tangan hyuna dari tanganya, dan membuang muka agar orang-orang tersebut tidak melihat wajahnya. Hyuna yang kaget mendapat perlakuan tersebut diam dan menatap siwon dengan tatapan kesal. Siwon menyadari hyuna tidak berjalan disampingnya, ia pun menoleh kebelakang untuk melihat hyuna. Sedangkan hyuna dengan wajah kesal menatap kearahnya.
XXX

Hyuna berkonsentrasi menyetir sambil sesekali melirik namja yang berada disebelahnya yang bersikap tak acuh dengan memakai earphone ditelinganya, dan berpura-pura tidur. ‘huh, haruskah aku yang menyetir? Bukan kah dia namjannya?’bathin hyuna kesal. Jujur saja, ia sudah lelah dengan semua ini. Ia lelah tidak mendapatkan perhatian dari kekasihnya sendiri, dia lelah selalu diacuhkan kekasihnya, ia lelah selalu bersembunyi seperti ini, ia lelah dengan hubungan ini, benar-benar sudah lelah. Tapi ia tetap bertahan demi namja itu, dia benar-benar mencintainya.
“siwon-ah hari ini kita kemana?”namja tersebut masih diam dan tak acuh.
“ya!”
“siwon-ah?”hyuna mulai gerah dan menanggalkan earphone namja tersebut, ketara sekali wajah kesal namja tersebut saat hyuna menanggalkan earphonenya.
“kita kemana kataku”
“ah, mollasso, terserah kau saja aku lelah”
“haruskah selalu aku yang menentukan? Ya! kau namjanya, tentukanlah kita kemana”
“molla”
“molla? Bisa kah kau tidak berkata molla?”
“terserahlah, aku lelah”
“lelah????”
Hyuna mulai kesal, ia menghempaskan nafasnya dan menggigit bibirnya berusaha menahan amarahnya.
“Ya! kau pikir schedule mu saja yang padat, schedule ku juga padat. Aku  juga lelah.”
“lalu mengapa memaksaku pergi?”
“MEMAKSA???”nada hyuna mulai meninggi, ia benar-benar kesal dan marah.
Hyuna menambah laju kecepatan mobilnya, diliriknya namja disebelahnya yang sekarang tertidur pulas, hyuna makin kesal, ia sudah tidak bisa meredam amarahnya sekarang. Kemudian ia melihat tumpukan kardus sampah yang berada di tepi jalan yang belum sempat diambil petugas kebersihan, tanpa berpikir panjang hyuna segera menabrakan mobilnya ketumpukan sampah tersebut dan menimbulkan dentuman yang sangat keras sehingga menyebabkan namja itu terbangun. Namja itu terlihat sangat kesal, tetapi hyuna terlihat lebih kesal lagi. Hyuna segera meraih tasnya, dan keluar dari mobil itu, begitupula dengan namja tersebut.
“ya! Neo micheosso????”ujar namja itu setengah berteriak sambil mengejar hyuna. Hyuna membalikkan badannya menghadap ke namja tersebut.
“gurae, micheotta!”ujar hyuna ketus. Dan kembali berjalan meninggalkan  namja tersebut. Namja itu terlihat frustasi dan segera mengejar hyuna.
XXX

 “ya! Kita bisa bicara baik-baik!”ujar siwon setelah berhasil menahan hyuna.
“heh? Baik-baik? Bicara denganmu membuatku kesal siwon-ah, aku rasa kita tidak perlu bicara lagi!”ujar hyuna ketus.
“sudahlah, aku pergi, kau tidak ingin kan penggemarmu melihat hal ini! jadi pulanglah!”hyuna melepaskan genggaman siwon secara paksa dan kembali meninggalkan siwon. Sementara siwon hanya dapat pasrah menatap kepergian hyuna.
XXX

Disebuah café di kota seoul.
“hyun-ah, kau yakin dengan keputusanmu ini? pikirkan lagi”ujar Younghyun yang kini berada dihadapannya.
“onnie, coba pikirkan lagi. Jika tidak kau akan menyesal, kau melepaskannya begitu saja?”sambung Ririn.
“nde, aku setuju dengan mereka”timpal Jieun.
Hyuna menatap ketiga sahabatnya bergantian. Ia menghela nafas sebentar.
“ya! guys, aku sudah memikirkan ini berkali-kali, selama ini hanya kalian yang tau hubungan kami, kalian tau kan aku mencintainya, bahkan sangat, tapi aku juga lelah jika harus menyamar untuk menemuinya, aku lelah jika menemuinya ditempat sepi, aku sudah benar-benar tidak tahan, aku lelah.”ujar hyuna pelan. Tersirat dari wajahnya kalau sebenarnya ia juga tidak ingin melakukannya. Tapi ia rasa keputusannya kali ini benar. Ia sudah sangat lelah.
“okay, arrasso, kami mendukung semua keputusanmu onn”ujar Jieun diikuti anggukan Younghyun dan Ririn.
“gomapta”ujarnya sambil memalingkan pandangannya kearah luar café tersebut. Kemudian ia kembali menghela nafas.
XXX

Hyuna melangkahkan kakinya keluar dari gedung yang belum selesai di bangun itu, tetapi seseorang menariknya kembali ke dalam, ia berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman orang itu.
“YA! Kau tidak bisa seperti itu, pikirkan juga perasaanku!”ujarnya.
“PERASAAN???? Lalu bagaimana dengan perasaanku? Apa kau pernah memikirkannya? Kau tau aku lelah! Aku lelah karenamu! Aku lelah karea harus bersembunyi seperti ini!”
Siwon mendorong Hyuna ke tembok. Hyuna dapat melihat kemarahan yang tersirat dimata siwon. Hyuna menatap Siwon diam.
“YA! Kau tau, aku juga lelah bersembunyi seperti ini, tapi jika tidak seperti ini penggemar diluar sana akan membencimu, mereka akan menjadi anti-mu. Dan juga, kau tau impianku selama ini. Aku sedikit lagi bisa meraihnya. Itu obsesiku, dan kau tau itu!!!”bentak Siwon. Hyuna tidak bisa menahan airmatanya, airmatanya keluar begitu saja seiring dengan bentakan Siwon. Hyuna  menatap Siwon dengan tatapan kosong.
Klik, seberkas cahaya menerpa mereka. Siwon yang seketika sadar langung menarik Hyuna masuk dan mencoba mencari tempat persembunyian di dalam gedung tersebut.
XXX
_Flashback End_

Siwon berhenti sebentar di sebuah toko bunga yang dilihatnya dijalan sebelum benar-benar menemui hyuna di apartemennya. Ia memasang topi dan kacamata hitam sebagai alat penyamaran dan berharap sang penjaga toko tidak menyadari bahwa itu adalah dia. Karena memang sangat sulit bagi seorang artis sepertinya berada didepan umum secara tiba-tiba seperti ini.
“annyeonghaseyo”sapa seorang namja yang bekerja sebagai pramuniaga ditoko tersebut saat siwon memasuki toko itu.
“annyeong”
“ada yang bisa saya bantu”ujar pramuniaga itu mengikuti siwon yang berjalan kearah bunga mawar. Sang pramuniaga dengan cekatan menjelaskan arti dan mana yang terkandung dalam masing-masing warna bunga mawar dan arti dibalik jumlah yang yang diberikan. Siwon tersenyum sekilas.
“kalau begitu berikan 4 ikat mawar putih dan 4 ikat mawar kuning.”ujar siwon.
“ne”dengan cekatan pramuniaga tersebut merangkai pesanan siwon, agar terlihat lebih cantik. Tiba-tiba terlintas sebuah ide diotak siwon. Ia tersenyum dan melirik kearah pramuniaga.
“chogiyo ….”
“ne” ujar si pramuniaga yang kembali melihat siwon ditengah-tengah pekerjaannya.
Siwon mengisyaratkan agar pramuniaga itu mendekatkan telinganya kearah siwon. Siwon membisikkan sesuatu ketelinga pramuniaga tersebut. Pramuniaga tersebut sedikit kaget tapi akhirnya mengangguk mengerti.
XXX

Ting tong~
Bunyi bel memecah kesunyian diapartemen mewah di sebuah distrik di kawasan seoul. Hyuna terbangun, televisi masih hidup. Ia lupa mematikannya semalam dan tertidur diatas sofa karena lelah menangis. Hyuna melihat kearah jam dinding, jam 09.37 KST. Ia mendengus sedikit kemudian meregangkan otot-ototnya dan memukul-mukul bahunya pelan.
Ting tong~
Bunyi bel itu terdengar lagi.
“ne, changkamanyo~”ujarnya sedikit berteriak. Dengan malas-malasan Hyuna beranjak menuju pintu depan, sebelumnya ia melihat siapa yang datang dari monitor yang ada didekat pintu. Pengantar bunga? Siapa yang memberinya bunga? Bahkan siwon jarang memberinya bunga. Ah, mungkin saja dari fans. Ia membuka pintu dengan malas. 11 tangkai bunga mawar merah sudah ada hadapannya ketika ia membuka pintu. Ia menerima bunga itu, dan kemudian menutup pintu. Tidak ada nama pengirimnya. ‘apa ini stalker?’ bathin hyuna. Ia bergidik ngeri.
Ting tong~
Bunyi bel terdengar lagi. Hyuna melirik kearah monitor. ‘pengantar bunga lagi?’. Kemudian ia membukakan pintu. Kali ini 11 tangkai bunga mawar putih, ia menerima bunga itu dan ia kembali menerimanya. Lagi-lagi tidak ada pengirimnya.
Ting tong~
Bel kembali berbunyi saat ia memasuki ruang tengah dengan dua buket bunga itu. Ia meletakkan bunga itu diatas sofa dan kembali untuk membuka pintu. Kali ini 8 tangkai bunga mawar kuning dan putih. Kali ini pengantar bunga itu tetap berdiri di hadapan Hyuna saat ia akan menutup pintu apartemennya. Ia bingung. Kemudian namja itu mengeluarkan apel merah dari sakunya, dan memberikannya pada Hyuna. Hyuna semakin bingung. Disaat Hyuna masih bingung seperti itu, namja itu malah bernyanyi.
Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo”
Hyuna yang sekarang mengetahui siapa namja itu memalingkan mukanya.
“kau pikir aku akan memaafkanmu dengan apel ini?”ujarnya pelan, namun terukir senyum kecil dibibirnya.
“tidak suka bunganya?”ujar namja yang ternyata adalah siwon itu pelan. Hyuna hanya membalasnya dengan senyum tipis. Kemudian ia mengeluarkan sapu tangan merah dan menyulap setangkai mawar merah, dan memberkannya pada hyuna. Hyuna kembali tersenyum.
“lalu darimana kau belajar sulap?”
“donghae, dia mengajariku banyak hal”
“dia memang pria yang manis’”
“hey, bagaimana denganku?”
Hyuna hanya tersenyum menanggapi namja yang kini ada dihadapannya, dan berjalan menuju keruang tengah. Tapi kemudian ia kembali melirik ke arah siwon.
“kau tidak mau masuk?”tanya hyuna kemudian. Siwon tersenyum manis dan berjalan kearah hyuna berdiri.
“saranghae”ujar siwon pelan di telinga hyuna.
“nado”balas hyuna cepat.
Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah hyuna. Hyuna dengan cepat memejamkan matanya. Siwon tersenyum dan mebersihkan kotoran mata yang masih menepel disudut mata hyuna. Hyuna mebuka matanya.
“chagiya, kau baru bangun ya?”ujar namja itu sambil menahan tawanya.
Hyuna yang malu melempar bunga yang ada dipangkuannya ke dada siwon, dan kemudian berjalan ke ruang tengah. Ia malu dan sedikit kesal karena siwon telah merusak suasana.
“kau merusak suasana!”ujarnya sedikit berteriak.
Siwon hanya tertawa kecil sambil mengikuti hyuna ke ruang tengah.
XXX

Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini